Jumat, 06 Mei 2011

Materi PAI

Akhlak

A. AKHLAK
Ahlak menurut bahasa berarti tingkah laku, peragai atau tabiat sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk, mengatur pergaulan manusia dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak pada dasarnya melekat dalamdiri seseorang, bersatu dengan prilaku atau perbuatan. Jika prilaku yang melekat itu buruk maka di sebut akhlak yang buruk atau akhlak mazmumah. Sebaliknya apabila prilaku tersebut baik disebut akhlak mahmudah.
Akhlak

A. AKHLAK
Ahlak menurut bahasa berarti tingkah laku, peragai atau tabiat sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk, mengatur pergaulan manusia dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya.
Akhlak pada dasarnya melekat dalamdiri seseorang, bersatu dengan prilaku atau perbuatan. Jika prilaku yang melekat itu buruk maka di sebut akhlak yang buruk atau akhlak mazmumah. Sebaliknya apabila prilaku tersebut baik disebut akhlak mahmudah.
Akhlak tidak terlepas dari aqidah dan syariah. Oleh karena itu , akhlak merupakan pola tingkah laku yang mengakumulasikan aspek keyakinan dan ketaatan sehingga tergambar dalam prilaku yang baik.
Akhlak merupakan prilaku yang tampak (terlihat) dengan jelas, baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang ditymotivasi oleh dorongan karena allah. Namun demikian, banyak pula aspek yang berkaitan dengan sikap batin ataupun pikiran, seperti akhlak diniyah yang berkaitan dengan berbagai aspek, yaitu pola prilaku kepada allah, sesame manusia dan pola prilaku kepada alam.








B. Akhlak Dalam islam
Akhlak dalam Islam terbagi tiga yaitu :
1. akhlak terhadap allah

Ahlak yang baik kepada allah berucap dan bertingkah laku yang terpuji kepada allah swt. Baik melalui ibadah langsung kepada allah, seperti salat, puasa dan sebagainya. Maupun melalui prilaku tertentu yang mencerminkan hubungan antara komunikasi dengan allah di luar ibadah itu.
Berakhlak yang baik antara lain melalui :
a. Beriman yaitu meyakini wujud dan keesaan allah serta meyakini apa yang di firmankannya.
b. Taat yaitu patuh pada segala perintah nya dan menjauhi segala larangan nya.
c. Ikhlas yaitu melaksanakan perintah allah dengan pasrah dan mengharapkan sesuatu, kecuali keridhaan allah.
d. Khusyuk yaitu melaksanakan perintah dengan sungguh-sungguh.
e. Husnudzan yaitu berbaiksangka kepada allah, apa saja yang diberikan nya merupakan pilihan yang terbaik untuk manusia.
f. Tawakal yaitu mempercayakan diri kepada allah dalam melaksanakan suatu kegiatan.
g. Syukur yaitu mengungkapkan rasa syukur kepada allah atas nikmat yang diberikan nya.
h. Bertasbih yaitu mensucikan allah dengan ucapan, yaitu memperbanyak mengucapkan subhanallah (maha suci allah) serta menjauhkan perilaku yang dapat mengotori nam allah yang maha suci.
i. Istighfar yaitu meminta ampun kepada allah atas segala dosa yang pernah di buat dengan mengucapkan “ astagfirullahal adzim “.
j. Takbir yaitu mengagungkan allah mengan mengucapkan allahu akbar.
k. Do’a yaitu meminta kepada allah apa saja yang di inginkan dengan cara yang baik sebagai mana yang dicontohkan oleh rosulullah.


2. Akhlak terhadap manusia

a. Akhlak terhadap diri sendiri

1. Setia ( al-amanah ) yaitu sikap pribadi setia, tulus hati, dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang di percayakan kepadanya, baik berupa harta, rahasia, atau kepercayaan lainnya. Orang yang setia adalah orang yang memegang kepercayaan dengan baik sesuai dengan keharusan nya.
Allah berfirman :
Sesungguhnya allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak . (QS. An-Nisa : 58)
2. Benar (As-Shidqatu) yaitu berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan maupun perbuatan
3. Adil (al-adlu) yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil terdiri atas adil perorangan yaitu tindakan memberikan hak kepada yang mempunyai hak tanpa mengurangi hak nya. Adil dari segi hokum atau masyarakat yaitu memutuskan suatu perkara sesuai dengan hukum tanpa memandang latar belakang. Kebalikan dari sipat adil adalah Zalim yaitu menetapkan suatu keputusan hukum secara berat sebelah
4. memelihara kesucian diri (al-ifafah) yaitu menjaga kesucian dan kehormatan diri atas tindakan tercela, fitnah dan perbuatan yang dapat mengotori dirinya.
Firman allah :
Berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya(QS. Asy-syamsu : 9)
5. Malu (al-haya) yaitu malu terhadap allah dan diri sendiri dari perbuatan melanggar perintah allah.
6. Keberanian (as-syajaah) yaitu sikap mental yang menguasai hawa nafsu dan berbuat menurut semestinya



7. Kekuatan (al-quwwah) terdiri atas kekuatan fisik jiwa atau semangat dan pikiran atau kecerdasan. Kekuatan fisik di pelihara melalui makanan dan pemeliharaan kesehatan dan kebugaran sehingga tidak mudah terkena penyakit. Kekuatan jiwa adalah ketangguhan menerima cobaan dan kesiapan melakukan perjuangan, tidak mudah lemah dan putus asa.
8. Kesabaran (as-shabru)terdiri atas kesabaran ketika ditimpa musibah dan kesabaran dalam mengerjakan sesuatu.

b. Akhlak terhadap keluarga

1. Akhlak terhadap orang tua
Orang tua menjadi sebab adanya anak-anak, karena itu akhlak terhadap orang tua. Prinsip-prinsip dalam melaksanakan akhlak mahmudah terhadap orang tua adalah :
a. patuh yaitu mentaati perintah orang tua, kecuali perintah itu bertentangan dengan allah.
b. Ihsan yaitu berbuat baik kepada mereka sepanjang hidupnya .
c. Lemah lembut dalam perkataan maupun tindakan.
d. Merendahkan diri dihadapan nya.
e. Berterikasih
f. Berdo’a untuk mereka atau meminta do’a kepada mereka

2. akhlak terhadap suami istri.
Suami istri merupakan ikatan yang menggabungkan kasih saying laki-laki dan perempuan. Dalam keluarga hubungan itu melahirkan komunikasi, baik dengan kata-kata maupun dengan perilaku. Jika komunikasi itu didasari kasih sayang yang tulus, maka akan lahir hubungan yang harmonis.




3. akhlak terhadap anak
akhlak terhadap anak adalah memberinya perhatian dan kasih sayang yang sangat dibutuhkan anak. Merawat , mengasuh, membimbing dan mengarahkan anak merupakan bagian yang sangat penting dalam mengembangkan akhlak yang baik.
a. akhlak terhadap tetangga
akhlak terhadap tetangga merupakan prilaku yang sangat terpuji. Tetangga merupakan orang yang paling dekat secara social, karena itu menjadi prioritas untuk di perlakukan secara baik. Berbuat baik kepada tetangga sangat dianjurkan oleh rosulullah. Beliau merinci hak tetangga sebagai berikut :
Hak tetangga yaitu kalau ia ingin meminjam hendak lah engkau pinjamkan, kalau merekan minta tolong hendaklah engkau tolong, kalu ia sakit hendak lah engkau lawat,kalau ia ada keperlua hendaklah engkau beri, kau ia miskin hendaklah engkau beri bantuan, kalau ia mendapat kesenangan hendaklah engkau beri selamat, kalau ia mendapat kesusahan hendaklah engkau hibur, kalau ia meninggal hendak lah enkau antar jenazahnya. Janganlah engakau bangun rumah lebih tinggi dari rumah nya. Jangan lah enkau susahkan dia dengan bau masakan mu kecuali engkau berikan padanya masakn mu itu. Jika engkau beli buah-buahan hendaklah enkau hadiahkan padanya. Dan kalau tida engkau beri bawa lah masu kedalam rumah mud ala keadaan sembunyi dan jangan engkau beri anak mu bawa keluar buah-buahan itukarena nanti anaknya inginkan buah-buahan itu. (HR. Abu Syaik)

c. Akhlak terhadap lingkungan
Seorang muslim memandang alam sebagai milik allah yang wajib di syukuri dengan cara mengolahnya dengan baik agar bermanfaat bagi manusia dan bagi alam itu sendiri. Berakhlak kepada lingkungan alam adalah menyikapinya dengan cara memelihara kelangsungan hidup dan kelestariannya.
SUMBER AJARAN ISLAM

A. Al Quran Sebagai Sumber Nilai
1. Pengertian dan Nama-nama Al Quran
Secara etimologi Al Quran berasal dari kata Qaraa yang berarti bacaan. Kata Al Quran itu berbentuk masdar dengan arti Isim maf’ul yaitu Maqru(dibaca).
Adapun Al Quran secara terminologi adalah firman Allah sebagaiMukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril a.s yang kemudian daitulis dalam Mushaf-mushaf, dinukilkan kepada kita dengan jalan mutawatr diawali dengan surat Al Fatihah dan ditutup dengan surat An Nas.
Definisi Al Quran menurut Manna Al Qathan dan Muhammad Abdullah Diraz adaalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang memebacanya meerupakan ibadah.
Darikedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa definisi Al Quran mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Al Quran adalah Firman Allah SWT ( Kalamullah / Kitabullah)
2. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
3. Sebagai mukjizat terakhir
4. Memakai bahasa Arab
5. Sampai kepada kita dengan jalan mutawatir
6. Diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas
7. Membacanya bernilai ibadah.

Kitab suci umat Islam Al Quran tidak hanya memiliki satu nama, ia mempunyai banyak nama atau julukan. Ini mengisyaratkan betapa mulianya kitab Suci Al uran, sebab seperti dikatakan Al Suyuthi banyaknya nama bagi sesuatu dalam hal ini Al Quran menunjukan betapa mulianya esuatu yang diberi banyak nama itu.
Adapun nama-nama Al Quran yang dimaksudkan antara lain adalah :
1. Al Quran
Al Quran adalah bacaan yang dibaca dan menghimpun intisari kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumny adan mengandung macam-macam ilmu pengetahuna. Sebutan Al Quran adalah yang paling umum digunakan kebanyakan umat Islam, dan di dalam Al Quran sendiri memang nama inilah yang paling banyak disebut. Dalam Al Quran tersebut 70 kali kata Al Quran yang tersebar dalam 69 ayat dan 38 surat. Diantaranya adalah Q.S An Nahl : 98

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Artinya : Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.




2. Al Kitab
Al Kitab adalah Kitabullah merupakan sinonim dari kata Al Quran. Sebagaimana tersebut dalam surat Al Baqarah : 2

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Artinya : Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

3. Al Furqan
Al Furqan Artinya pembeda ialah yang membedakan yang hak dan yang bathil. Sebagaimana dalam surat Al Furqan : 1

تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَى عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Artinya : Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.

4. Ad Dzikr
Adz Dzikir yang berarti peringatan atau pelajaran bagi ummat manusia khususnya bagi orang-orang yang bertawa. Seperti dalam Surat Al Haqqah : 48

وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
Artinya : Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

2. Fungsi dan Peran Al Quran
Al Quran diturunkan berfungsi untuk mnjelaskan segala sesuatu juga sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum muslim. Diantara fungsi Al Quran adalah :
a. Sebagai pedoman hidup bagi manusia
b. Sebagai hidaya bagi orang-orang yang bertaqwa
c. Sebagai pembenar dan penyempurna kitab-kitab terdahulu
d. Membawa berita gembira dan peringatan
e. Sebagai sumber ajaran Islam.

Peranana Al Quran terhadap kehidupan manusia adalah sangat peenting, antara satu dengan yang lainnya saling membutuhkan serta dikhususkan oleh Alla SWT untuk umat Nabi Muhammad SAW. Diantara peranan Al Quran bagi manusia adalah sebagai berikut :
a. Al Quran sebagai peringatan kepada seluruh alam
b. Sebagai petunjuk bagi yang menginginkannya
c. Sebagai cahaya dari Allah SWT
d. Sebagai tali Allah yang kokoh
e. Adalah merugi jika kita meninggalkan Al Quran dan mencari hidayah melalui sumber lain.

3. Kandungan Al Quran
Al Quran diwahyukan kepada Nabi SAW yang mengandung petunjuk-ptunjuk bagi umat-umat manusia dan sebagai pegangan dalam kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.tidak diturunkan hanya untuk suatu umat atau untuk suatu abad tetapi untuk eluruh umat manusia dan utnuk sepanjang masa, karena itu luas ajarannya sama dengan luasnya umat manusia. adapun kandungan Al Quran antara lain adalah :
a. Aqidah
Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimilki oleh setiap orang di dunia Al Quran mengajarkan Aqidah Tauhid kepada kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu rukun Iman.

b. Ibadah
Ibadah dari segi bahasa ibadah adalah taat, ikut, atau tunduk. Menurut pengertian Fuqaha ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapat ridha Allah SWT. Bentuk ibadah dasar adalah rukun Islam.

c. Akhlak
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki setiap manusia baik akhlak terpuji atau akhlak yang tercela. Allah mengutu Nabi Muhammad tidak lain adalah untuk memperbaiki akhlak.

d. Hukum-Hukum
Al Quran memberi suruhan atau perintah kepada orang yang beriman untuk mengadili dan memberikan hukuman, hukum pada sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam Islam berdasarkan Al Quran ada beberapa jenis seperti Jinayat, Muamalat, munakahat, faraidh, dan jihad.

e. Peringatan / Tadzkir
Al Quran merupakan peringatan kepada manusia akan ancaman Allah berupa siksa neraka atau waa’id. Tadzkir juga bisa berupa kabar gembira bagi orang-orang beriman dengan balasan berupa nikmat syurga atau wa’ad. Ada pula tentang gambaran menyenangkan atau targhib dan gambaran menakutkan atau tarhib.

f. Sejarah atau Kisah-Kisah
Adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah manusia lalu atau dengan istilah lain ikhbar.

g. Dorongan Untuk Berfikir
Dalam Al Quran banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan pemikiran manusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan kebenarannya terutama mengenai alam semesta.

4. Keistimewaan Al Quran
Al Quran mempunyai keistimewaan dibandingkan dengan kitab-kitab suci lainnya. Beberapa dari sekian banyak keistimewaan Al Quran antara lain sebagai berikut :
a. Memberi pedoman dan petunjuk hidup lengkap beserta hukum-hukum untuk kesejahteraan dan kebahagiaan manusia seluruh bangsa dimana pun berada serta gala zaman / periode waktu.
b. Memiliki ayat-ayat yang mengagumkan, sehingga orang yang mendengarnya dapat terpengaruhi jiwanya.
c. Memberi gambaran umum ilmu alam untuk merangsang perkembangan berbagai ilmu.
d. Memiliki ayat-ayat yang menghormati akal pikiran sebagi dasar utama untuk memahami hukum dunia manusia.
e. Menyamakan manusia tanpa pembagian strata, kelas, golongan dan sebagainya. Yang membedakan di mata Allah SWT adalah taqwa.
f. Melepas kehinaan pada jiwa manusia agar terhindar dari penyembah terhadap makhluk serta menanamkan tauhid dalam jiwa.

B. As Sunnah
1. Pengertian As Sunnah
Secara Etimologi As sunnah mengandung pengertian jalan, tradisi, dan kebiasaan-kebiasaan Rasul dalam menjalankan ajaran-ajran keagamaannya. Kata As Sunnah dalam Arti tersebut telah diprgunakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang artinya :
“Barang siapa yangmenciptakan sunah (jalan / tradisi) yang baik maka ia akan mendapatkan pahalanya, dan pahala bagi orang yang melanjutkannya tanpa dikurangi sedikitpun.dan barang sipaa yang menciptakan sunnah (jalan /tradisi) yang buruk, maka ia akan memperoleh dosanya, dan dosa orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun (H.R Muslim)
Adapun pengertian As Sunnah secara Terminologi dalam pandangan ulama Hadits sama dengan pengertian Al Hadits, karena menurut mereka segala sesuatu yang diajarkan Nabi SAW baik melalui perkataan, perbuatan, penetapan, dan akhlak serta sifat-sifat yang terpuji dapat dijadikan sebagai dalil dalam penetpan hukum.



2. Hubungan Antara Al Quran dan As Sunnah
Fungsi terbesar As Sunnah trhadap Al Quran adalah sebagai penafsir dan pelengkap terhadap sumber utama tersebut. fungis itu ditegaskan dalam Al Quran Surat An Nahl : 44
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : Dan Kami turunkan kepdamu Al Quran agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.

Seluruh Ulama epakat menetapkan bahwa As Sunnha ialah yang bertindak menerangkanegal yang dikehendaki Al quran,walaupun ada perbedaan faham antara ulama Mujtahidin tentang batas-batas penerangan As Sunnah itu. Para ulama melihat bahwa Nabi melalui hadits-haditsnya juga melakukan penegasan ulang terhadap pernyataan-pernyataan Al Quran dan bahkan menetapkan norma hukum yang tiddak diatur dalam Al Quran.adapun hubungan As Sunnah dan Al Quran mencakup :
a. As Sunnah sebagai penjelas terhadap Al Quran
Sebagaimana telah dipaparkan diatas bahwa As Sunnah itu datang dalam rangka memberikan penafsiran terhadap ayat-ayat Al Quran melalui penjelasan terhadap ayat-ayat yang Mujmal dan mengikat (Qayid) bagi nash-nash yang mutlak atau mentakhsis / mengecualikan nash-nash yang umum.
b. As Sunnah Sebagai Penguat dan Penegas Terhadap Ayat-Ayat Al Quran
Cukup banyak As Sunnah datang ari Nabi untuk memperkuat dan menegaskan ulang terhadap hal-hal yang telah diatur secara eksplisit dalam Al uran. Dengan demikian hal tersebut diatur oleh dua dasar ajaran yaitu Al Quran yang menetapkan hukum dan As Sunnah yang memperkuat ketetapan tersebut.
c. Al Quran Sebagai Penetap Hukum
Selain melakukan dua fungsi di atas As Sunnah juga mempunyai kompetensi untuk menciptakan hukum dalampersoalan-peroalan yang tidak diatur secara ekplisit dalam Al Quran.

3. Perbedaan Antara Al Quran dengan As Sunnah
Sekalipun melakukan dua fungsi diatas, As Sunnah mempunyai kedudukan sama sebagai sumber ajaran Islam,namun diantara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan yang cukup prinsipil. Antara lainsebagai berikut :
a. Al Quran nilai kebenarannya adalah Qath’i (absolut), sedangkan As Sunnah kebenarannya adalah Dzanni (kecuali hadit yang Mutawatir)
b. Seluruh ayat Al Quran mesti dijadikan pedoman hidup tetapi tidak semua hadits mesti kita jadikan sebagai pedoman hidup, sebab disamping ada sunnah yang tasyri’ ada juga sunnah yang ghairu tasyri’.
c. Al Quran sudah pasti otentik lafadz dan maknanya, sedangkan hadits tidak.
d. Apabila Al Quran berbicara tentang masalah-masalah aqidah atau hal-hal yang ghaib, maka setiap muslimwajib mengimaninya.tetapi tidak harus demikian apabila masalah-masalah tresebut diungkap oleh hadits.

Daftar Pustaka
1. Prof.Dr. Oemar Hamalik. Bumi Aksara.
2. Drs. Harjanto. Rineka Cipta
3. Oemar Hamalik, MATERI PAI 1, ROSDA, Bandung, 2009 (cetakan ke-3).
4. Subandijah, Perencanaan pengajaran, PT Grafindo Persada, Jakarta, 1993
5. Toto Suryana Af, M. Pd, Drs. Dkk. Pendidikan Agam Islam. Bandung. Tiga Mutiara. 1997.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar